Total Tayangan Halaman

Rabu, 25 April 2012

Tafsiran Yang Kurang Tepat Tentang Mengajar

ada beberapa pendapat yang terlampau sempit tentang mengajar, antara lain :
1. mengajar adalah menyuruh anak menghafal.
disini diutamakan latihan dan menghafal fakta - fakta yang diharapkan akan keluar pada ujian. praktik mengajar serupa ini sering didapati di sekolah - sekolah kita. dalam hal ini guru mempertahankan diri dengan alasan "terpaksa karena ujian". cara mengajar serupa ini mengabaikan minat anak, serta menimbulkan bahaya
verbalisme. hafalan fakta - fakta tanpa pemahaman dan tanpa hubungan organis dan fungsional.
2. mengajar adalah menyampaikan pengetahuan.
telah kita katakan di atas bahwa pengetahuan hanya salah satu aspek dari tujuan pendidikan, sedangkan yang dituju adalah pembentukan seluruh pribadi anak. pengetahuan bukanlah tujuan pendidikan, melainkan alat untuk mencapai tujuan pendidikan.
mengajar berdasarkan pendirian ini mengakibatkan hal - hal yang berikut :
- pelajaran bersifat teacher-centered. guru menentukan bahan pelajaran.
- anak - anak tidak turut serta merancang, menentukan langkah - langkah dan menilai hasil pelajaran.
- bersifat otokratis.
3. mengajar adalah menggunakan satu metode mengajar tertentu.
mengenal bahan pelajaran belum menjamin kesanggupan mengajarkannya. mengenal metode - metode mengajar pun belum menjamin hasil baik, kalau kita menggunakannya secara stereotip, artinya menggunakan suatu metode tertentu dalam setiap situasi. situasi belajar senantiasa berlainan. anak - anak tahun ini lain dari pada tahun yangb lalu. guru harus selalu mencari cara - cara baru untuk menyesuaikan pengajaran dengan situasi baru yang dihadapinya. itu sebabnya mengajar bersifat kreatif yang memerlukan inventivitas guru. tak mungkin pekerjaan guru yang baik bagaikan memutar rekaman piringan hitam yang sama dari tahun ke tahun.
sumber : prof. Dr. S. Nasution, M.A, Didaktis asas - asas mengajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar